Gampong Keubang merupakan sebuah gampong yang terletak tidak jauh dari pusat Kecamatan Indrajaya. Keubang adalah salah satu gampong di kemukiman garot-tungkop, yang mempunyai dua meunasah yaitu Keubang Baroh dan Keubang Tunong. Sejarah gampong Keubang dimulai dari keinginan warga masyarakat gampong untuk membangun wilayah tempat tinggal mereka menjadi sebuah desa atau gampong. Tidak ada catatan yang pasti kapan mulanya gampong Keubang terbentuk, begitu juga dengan legenda atau cerita dari orang tua tentang asal muasal Gampong Keubang.

Menurut catatan sejarah pada tahun 1940, Gampong Keubang sudah terbentuk menjadi sebuah desa atau gampong dibawah pimpinan Keuchik Hachek. Keuchik Hachek memimpin Gampong Keubang Mulai tahun 1940 sampai dengan beliau meninggal dunia pada tahun 1950. Keuchik Hachek memimpin gampong menjadi keuchik berdasarkan pilihan masyarakat gampong.

Keubang berturut dipimpin 11 orang keuchik sampai dengan terpilihnya Keuchik Muhammad Rizki pada Pemilihan yang dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2022 untuk periode 2022-2028.

Gambaran Umum Gampong :

Kondisi Geografis Gampong :

Gampong Keubang Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie secara geografis terletak di 95º 55’19” BT & terletak di 5º19’34″ LS. Secara topografi gampong Keubang termasuk dalam kategori Daerah dataran rendah dengan ketinggian ±24 meter dari permukaan laut (mdpl).

Adapun batas-batas wilayah Gampong Keubang Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie adalah sebagai berikut :

Luas gampong ini cukup luas dan terdiri dari 4 dusun yang masing-masing dusun diberi kewenangan melalui kepala dusun. Berikut adalah nama-nama dusun di Gampong Keubang :
1. Dusun seulanga
2. Dusun melati
3. Dusun mawar
4. Dusun jeumpa

Gampong Keubang memiliki 2 meunasah. Meunasah ini dibuat untuk mempermudah masyarakat dalam menjalankan aktivitas keagamaan.
1) Meunasah Keubang Baroh
2) Meunasah Keubang Tunong